Puasa Banser dalam Beratnya Evakuasi Korban Longsor


Evakuasi korban bencana tanah longsor merupakan aktivitas yang menguras energi. Bencana longsor di Dusun Caok, Desa Karangrejo, Kecamatan Loano yang terjadi pada bulan suci Ramadan (18/06) menjadikan suasana tersendiri bagi para petugas dan relawan evakuasi yang beragama Islam. Banyak di antara mereka yang mesti berjuang melawan lapar dan dahaga di tengah beratnya proses evakuasi. Tak jarang di antara mereka memutuskan tuntuk idak berpuasa dan memilih membayar hutang puasa di kemudian hari.
Di antara para relawan evakuasi terdapat para anggota Banser yang tetap teguh menjalankan ibadah puasa dalam beratnya tugas evakuasi. Pembersihan material tanah longsor yang melelahkan tidak menjadikan mereka kehilangan semangat berpuasa.
Ahmad Salim (33) salah satu contohnya, yang merupakan relawan banser dari Satkoryon Banser Kecamatan Bener. Ia yang sehari-hari berdagang sayuran keliling ini selama beberapa hari aktif menjadi relawan di lokasi longsor. Ketika ditanya mengapa ia tetap bertahan berpusa dalam susana evakuasi yang melelahkan, ia hanya menjawab singkat “karena sudah niat”.
Saat maghrib tiba para relawan Banser melewatkan waktu berbuka di posko Banser tak jauh dari titik longsor. Menurut tuturan salah satu anggota Banser , Makzun (45), posko Banser telah mendapat jatah logistik untuk buka dan sahur dari dapur umum yang didirikan di dekat posko. Bersantap waktu buka dan sahur di posko secara sederhana pun menjadi momen keakraban tersendiri bagi para personel Banser di tengah suasana pengabdian yang diemban. [Myd]

Post a Comment

0 Comments