Jakarta, NU Online
Ikatan Alumni Suriah (Syam) Indonesia (Al-Syami) mengimbau umat Islam
senantiasa melihat konflik di Suriah secara objektif dan tidak terjebak pada subjektivitas
kelompok agama atau pendukung pemerintahan Suriah.
“Dunia Islam hendaknya melihat kerangka konflik dengan obyektivitas
persatuan umat muslim, bukan kepentingan suatu negara tertentu, sekte, atau
golongan,” ujar M. Najih Arromadloni, Sekretaris al-Syami, Ahad (15/5), dalam
siaran pers.
Al-Syami mengkritik sejumlah kelompok yang melihat konflik tersebut dengan
dikotomi peperangan antara Sunni dan Syiah. Bahkan, menurut Najih, sejumlah
jabatan strategis di rezim Assad yang menganut Syiah diisi oleh orang-orang
Sunni.
Namun demikian, pihaknya tetap mengutuk tindakan represif Assad yang
berlebihan terhadap para penentangnya. “Al-Syami sejak awal mengecam segala
bentuk tindakan yg mencederai nilai kemanusiaan, termasuk langkah al-Asad yg
memperlakukan demonstran secara represif dan tanpa pandang bulu,” lanjutnya.
Al-Syami berkomitmen akan bergerak dan menyuarakan pendapat dalam kerangka
maslahat dan perdamaian rakyat Suriah. Al-Syami tidak pernah bermaksud membela salah
satu pihak, baik rezim Assad maupun oposisi.
“Jika ada fakta yg dipaparkan oleh al-Syami dan dianggap menguntungkan salah
satu pihak, maka itu adalah semata-mata merupakan aspek subyektif pembaca,”
tuturnya. (Mahbib)
0 Comments