Jombang, NU Online
Orientasi
Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) tidak serta merta hanya sebagai
upaya mahasiswa untuk memahami tentang keberadaan kampus dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kampus.
Di STIT Al-Urawatul
Wutsqo Jombang, momen itu juga dijadikan jembatan untuk mengenalkan
sejumlah organisasi kemahasiswaan, baik intra kampus maupun organisasi
ekstra kampus yang sudah berjalan lama.
Organisasi intra kampus
seperti BEM (badan eksekutif mahasiswa), UKM (unit kegiatan mahasiswa),
DPM (dewan perwakilan mahasiswa) dan wadah-wadah yang lain. Sedangkan
organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, di kampus ini sangat kompleks,
salah satu di antaranya PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Di
sela-sela kegiatan OSPEK yang berlangsung di aula kampus, perwakilan
pengurus organisasi yang menaungi setiap organisasi tersebut
diperkenankan untuk memprofilkan terkait lembaganya masing-masing.
Ketua
Komisariat PMII Ya'qub Husein STIT Al-Urawatul Wutsqo Iis Sholehah di
hadapan ratusan peserta ospek menyatakan bahwa PMII adalah organisasi
ekstra mahasiswa terbesar di Indonesia. Dan satu-satunya yang telah
menyatakan sikap untuk mengawal dan mempertahankan NKRI dengan
bernapaskan Islam Indonesia.
Namun demikian, Iis mengatakan,
calon mahasiswa baru tak boleh gegabah untuk menentukan pilihannya dalam
berorganisasi, pilihan itu harus murni dari hati nurani yang didukung
oleh berbagai sumber yang lain untuk memantapkan pilihannya.
Setidaknya,
menurut dia, PMII adalah wadah yang tepat untuk mahasiswa baru. Mereka
dapat menambah pengetahuannya dengan berbagai disiplin ilmu yang
diajarkan. "PMII adalah organisasi yang tepat untuk dipilih, apalagi
pelajar nahdliyin mesti memilih PMII karena memperjuangkan nilai-nilai
Ahlussunnah wal-Jamaah," tandasnya Senin (22/08).
Sementara itu
secara terpisah Ketua Umum PC PMII Jombang, Aziz Dwi Prasetyo
membenarkan tentang keragaman organisasi kemahasiswaan dengan tipologi
yang juga berbeda. Ia mengimbau agar mahasiswa berhati-hati dalam
memilih organisasi tersebut.
"Mahasiswa baru mesti berhati-hati
dalam memilih organisasi karena banyak sekali organisasi yang berlabel
Islam. Padahal organisasi itu menyesatkan. Oleh karena itu, jangan
sampai salah memilih organisasi," katanya, Selasa (23/08) malam.
Lebih
lanjut ia sedikit membuka gambaran tentang kehadiran PMII untuk
mahasiswa. "PMII selaku organisasi pergerakan, mengajak kadernya untuk
bergerak melakukan perubahan bangsa dan negara untuk lebih baik dengan
berhaluan Islam Ahlussunnah wal-Jamaah. Oleh karena itu, perubahan harus
diawali dari diri sendiri, yakni dimulai dari perubahan untuk memilih
organisasi yang tepat untuk digeluti," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)
0 Comments